S
upermoon. Yah, fenomena alam pada bulan bakal terjadi lagi, yakni pada bulan purnama malam ini. Namun bulan purnama 19 Maret 2011 ini cukup unik, sebab hanya terulang 18 tahun sekali. Nah, malam ini mari kita saksikan fenomena keagungan Tuhan ini secara kasat mata.Sekali lagi fenomena Supermoon yang akan muncul terbilang cukup unik. Pasalnya selain dapat dilihat dengan kasat mata, selama dua hari ke depan Supermoon akan menghiasi langit seluruh dunia, dengan awalnya penampakan bulan akan terlihat enam persen lebih besar mendekati bumi. Fenomena Supermoon akan terjadi mulai 19.00 wib dan mencapai puncaknya pukul 00.00 Minggu dinihari.
Supermoon adalah istilah dalam dunia Astrologi, dan tidak dikenal dalam Astronomi. Supermoon adalah penampakan bulan ketika jaraknya paling dekat ke bumi sekitar 90% atau lebih. Dan seperti kebiasaan Astrologi, fenomena ini dikaitkan dengan bencana alam, seperti yang terjadi di Jepang beberapa hari lalu.
Bagaimana terjadinya Supermoon?
Bulan adalah satelit bumi. Bulan beredar dalam orbitnya yang berbentuk elips dan bukan lingkaran. Karena lintasan yang berbentuk elips inilah, maka selama peredarannya, suatu saat bulan berada pada titik terjauh dari bumi, pada saat yang lain berada pada titik terdekat. Titik bulan terdekat dengan bumi secara astronomis disebut perigee dan titik terjauh disebut apogee.
Seperti biasanya Bulan beredar dalam orbitnya. Ketika berada sangat dekat ke bumi (perigee) akan tampak lebih besar dari hari biasa. Bulan yang tampak lebih besar karena jaraknya mendekat ke bumi, baik saat bulan purnama atau bulan baru inilah yang disebut sebagai Supermoon.
Supermoon di titik perigee mungkin tidak selalu terjadi bersamaan dengan bulan purnama. Namun, pada tanggal 19 Maret 2011 ini akan menjadi hari istimewa, karena bulan perigee terjadi bersamaan atau berdekatan dengan bulan purnama. Nah, saat inilah yang disebut Supermoon Ekstrim; bulan terdekat saat purnama.
Fenomena Langka Supermoon :
Secara astronomis, puncak bulan purnama terjadi pada 19 Maret pukul 18:11 GMT/UT atau waktu Indonesia pada 20 Maret pukul 01:11 WIB, dan Supermoon Ekstrim (perigee) akan terjadi sekitar jam 02:10 WIB, pada jarak sekitar 356.575 km.
Berikut kira2, penampakan bulan saat jaraknya terdekat ke bumi pada tanggal 20 Maret 2011 ituyang diambil dari Simulator Tata Surya yang dimiliki oleh NASA :
Jarak Terdekat Bumi dengan Bulan |
Sedang gambar di bawah ini adalah penampakan bulan purnama, yang terjadi sekitar satu jam sebelumnya :
Bulan Purnama |
Sekilas, kedua gambar di atas tidak ada bedanya, namun bisa dilihat jarak antara bumi dengan bulan pada kedua gambar tersebut berbeda. Nah, kalau mau lihat perbedaannya tentu kita bisa lihat sendiri dan memotretnya. Tapi kalau mendung ya nasib, hehe5..
Efek alami dari Bulan di Bumi :
Secara sains, keberadaan bulan mempengaruhi bumi, dan ini adalah fenomena alam biasa. Karena bulan mengitari bumi sebulan sekali, maka efek ini juga terjadi bulanan. Efek itu antara lain:
- Terjadinya aliran laut pasang surut karena gravitasi bulan. Pada bulan purnama dan bulan baru pasang-surut sedikit lebih besar.
- Pasang Bumi; yakni kemungkinan adanya gempa bumi pada saat bulan purnama. (Gempa Bumi adalah fenomena alam, terjadi setiap hari di bumi, tetapi kita tidak dapat mengamati, kecuali gempa yang besar-besar saja.)
- Efek ke Gunung Berapi lebih tinggi pada hari-hari bulan purnama dan bulan baru.
Disamping efek alami, ternyata manusia ada dan senang mengaitkan efek tersebut secara astrologis. Seolah bencana di bumi itu benar-benar akibat adanya pengaruh langsung dari bulan, misalnya:
- Pada tahun-tahun 1955 dan 1992, ada bencana pada malam Supermoon.
- Pada tahun 1974, badai Topan Tracy dan banjir besar di Australia.
- Pada tahun 2005, dua minggu sebelum Supermoon, terjadi tsunami di Aceh.
- 2011 ini, Jepang hancur oleh gempa bumi dan tsunami lalu krisis reaktor nuklir juga akibat dari Supermoon ini.
Nah, di atas tadi sudah kita kupas abis bagaimana Supermoon itu terjadi dan dikaitkan dengan hal-hal mistis yang berhubungan dengan bencana alam yang terjadi akhir-akhir ini. Sekali lagi, belum ada yang berani mengambil kesimpulan teoritis tentang fenomena Supermoon dengan bencana alam, tapi hal ini tentu tidak boleh dikesampingkan dan harus terus ditelusuri secara mendalam dari ilmu sains.
Sumber :
0 comments: