Terdapat tiga hal besar di dalam dunia ini yaitu: ada agama, ada sains dan ada gosip.
(There are three great things in the world: there is religion, there is science, and there is gossip)
Matematikawan anak revolusi Perancis
Augustin Louis Cauchy 
(1789 – 1857)
Masa kecil
Kutipan di atas rasanya cocok untuk menggambarkan pribadi Cauchy,  dimana dia terkait dengan dua hal yang disebut awal: agama dan sains.  Tidak ada yang memperkirakan bahwa Louis-Francois Cauchy tidak terjamah  guilotin. Posisinya sebagai pengacara parlemen, bangsawan, seorang  intelektual, penentang agama Katholik dan menjadi letnan polisi di Paris  ketika Bastille jatuh. Dua tahun menjelang revolusi Perancis, dia  menikah dengan Marie Madeleine Desestre, yang dikarunai dengan wajah nan  rupawan meskipun kurang terpelajar, namun mempunyai satu kesamaan,  yaitu: membenci agama Katholik. Augustin Louis Cauchy lahir kurang dari 6  minggu setelah terjadi revolusi Perancis, adalah anak sulung dari 6  anak (dua laki dan 4 perempuan). Masa kecil Cauchy adalah periode  berdarah. Sekolah-sekolah ditutup. Terjadi kevakuman dalam ilmu  pengetahuan atau kebudayaan, komunitas mulai meninggalkan kebudayaan dan  ilmu pengetahuan agar tidak ditangkap, masuk penjara atau diguilotin.  Guna menghindari hal-hal buruk itu, ketika umur Cauchy empat tahun,  mereka sekeluarga pindah ke desa kecil, Arcueil. Mengungsi memang mampu  menghindari diri mereka dari teror, namun membiarkan diri mereka  menderita kelaparan. Setiap hari menderita “setengah” kelaparan dan  hanya mampu memberi makan istri dan anak-anaknya dengan buah-buahan dan  sayur-sayuran yang dapat mereka tanam seadanya atau dari belas kasihan  para tetangga. Akibatnya, mudah diduga, Cauchy mudah terserang penyakit  dan pertumbuhan fisiknya terhambat. Menjelang umur 20 tahun, Cauchy baru  mampu menanggulangi kurang gizi (malnutrisi) semasa kecil, walaupun  sepanjang hidupnya terus berjuang untuk memperbaiki kesehatan.
Untuk  memberi pendidikan anak-anaknya dilakukan oleh Cauchy senior dengan  menulis sendiri buku-buku teks, banyak diantaranya berupa puisi. Puisi  dipercayainya tersusun oleh tata bahasa yang benar. Hal ini membuat  tata-bahasa Cauchy sangat buruk. Anak-anaknya mulai dijejali dengan  pelajaran sejarah selain moral penuh dengan sinisme.
 
Bertetangga dengan Laplace
Pada perbatasan desa Arcueil terdapat rumah Laplace dan Claude-Louis  Berthollet [1748 – 1822], dimana nama kedua diguilotin karena tahu  bagaimana membuat mesiu. Keduanya adalah sahabat karib. Kebun mereka  hanya dipisahkan oleh tembok dimana-mana masing-masing memberikan kunci  duplikatnya kepada yang lainnya. Cauchy senior, dalam upaya menutup  setengah kelaparan pergi kedua orang tetangganya ini yang tidak pernah  kekurangan makanan. Suatu hari, sewaktu Cauchy senior mengajak si kecil  pergi ke rumah Berthollet yang tidak pernah ke luar rumah dimana Laplace  sedang bertamu, Laplace terkesan dengan penampilan anak itu. Penampilan  seperti anak biasa namun memandang buku-buku dan makalah-makalah yang  bertebaran dengan mata tidak berkedip dan tampaknya sangat menyukai.  Beberapa saat kemudian, Laplace mengetahui bahwa anak ini mempunyai  bakat matematika istimewa dan memberi nasihat agar Cauchy senior  mengajarinya matematika.
Beberapa tahun kemudian, Laplace mengikuti  kuliah dari Cauchy tentang deret tak-terhingga (infinite series)  disertai dengan ketakutan bahwa penemuan anak ini tentang konvergensi  dapat menghancurkan seluruh mekanika alam semesta (celestial) yang  menjadi andalannya. Kompetensinya terancam karena semua perhitungannya  didasarkan pada divergen. Beruntunglah Laplace karena intuisi  astronomikalnya jauh dari bencana, setelah dia menguji ulang  perhitungannya tentang deret dengan metode konvergensi dari Cauchy yang  kemudian disebut dengan metode Cauchy. 
Bertemu dengan Lagrange
Awal tahun 1800, secara diam-diam Cauchy senior bersama keluarga  kembali ke Paris dan terpilih sebagai sekretaris senat. Menempati kantor  di Luxembourg Palace dan Cauchy kecil mendapat jatah ruangan di pojok.  Lagrange – profesor matematika dari Polytechnique – sering datang dan  diskusi tentang bisnis dengan Cauchy senior. Lagrage tertarik – seperti  halnya Laplace – tertarik dengan anak kecil yang memendam bakat  matematika. Dalam suatu kesempatan Laplace dan banyak pakar lain yang  hadir, Lagrange menuding Cauchy kecil yang duduk di pojok seraya  berkata, “Anda semua, lihatlah anak itu? Dia akan menjadi penerus kita  semua sebagai matematikawan.”
Langrange memberi nasihat kepada  Cauchy senior, “Agar tidak mematikan bakatnya, jauhkan anak ini dari  buku matematika sampai usianya mencapai tujuh-belas tahun.” Yang  dimaksud oleh Lagrange adalah matematika tingkat tinggi. Dalam  kesempatan lain disebutkan, “Jika anda tidak dapat memberi pelajaran  tentang tata-bahasa maka semangatnya akan padaml Dia akan menjadi  matematikawan besar tapi dia sendiri tidak tahu bagaimana menulis dengan  bahasanya sendiri.” Nasihat dari matematikawan besar perlu dituruti.  Sebagai tindak-lanjutnya, Cauchy senior mengajar tata-bahasa sebelum  membiarkan anaknya menekuni matematika tingkat tinggi.
Semua  usaha ayahnya ini membuahkan hasil. Cauchy diterima di Central School  of Pantheon pada kisaran usia tiga-belas tahun. Lewat prestasi di  sekolah dengan menjadi bintang kelas, Cauchy piawai dalam sejarah  Yunani, bahasa Latin dan puisi dalam bahasa Latin memperoleh hadiah  pertama dari Napoleon.
Menjadi pasukan Napoleon
Selanjutnya, selama sepuluh bulan, Cauchy mempelajari matematika secara  intensif dengan bimbingan seorang ahli. Tahun 1805, pada usian  enam-belas tahun diterima pada Polytechnique. Sifat membenci agama  Katholik, hasil doktrin kedua orang tuanya, membuat dirinya dibenci oleh  teman-temannya lewat pandangan-pandangan agama yang terkadang  dikemukakannya. Lulus dari Polytechinue, Cauchy melanjutkan pada bidang  teknik sipil pada tahun 1807. Setelah lulus, mengabdikan diri kepada  Napoleon. Bulan Maret 1810, Cauchy meninggalkan Paris pergi ke  Cherbourg, memasuki kancah perang Waterloo, selama lima tahun. Sebelum  menyerang dengan ratusan ribu pasukan, perlu dibangun  pelabuhan-pelabuhan dan benteng-benteng untuk menahan kapal musuh.  Napoleon mempunyai pengharapan bahwa dia dapat mengalahkan pasukan  Inggris. Diharapkan kemenangan ini merupakan peristiwa penting kedua  setelah runtuhnya Bastille.
Tugas Cauchy selama di Cherbourg adalah  insinyur militer (baca: Poncelet). Sebelum keberangkatnya, Cauchy  membawa empat buku: karangan Laplace (Mecanique Celeste), karangan  Langrange (Traite des fonctions analytique), Thomas Kempis (Imitation of  Christ) dan sebuah manual perang sebagai buku wajib bagi prajurit.
Selama tiga tahun di Cherbourg, Cauchy ternyata dapat “menikmati”  kehidupan itu. Bangun dini hari, kerja keras sampai malam hari.  Membangun barak untuk tahanan perang asal Spanyol adalah pekerjaan  sehari-hari, membuat tubuh Cauchy berangsur sehat. 
Kembali ke Matematika 
Kembali dari Cherbourg, pada awal Desember 1810, Cauchy menekuni  matematika. Diawali dengan belajar aritmatika dan berakhir dengan  astronomi, menyederhanakan pembuktian dan menemukan proposisi-proposisi  baru dengan menggunakan metode-metodenya menjadi pekerjaan sehari-hari.  “Tragedi” di Moskow (baca: Poncelet) pada tahun 1812, perang dengan  Prussia dan Austria (baca: Gauss) membuat impian Napoleon untuk menyerbu  Inggris urung, dan pekerjaan di Cherbourg ditunda. Masih berumur 24  tahun dan tahun 1813, Cauchy kembali ke Paris. Saat ini dia melakukan  penelitian matematika brilian agar layak disebut matematikawan terkemuka  Perancis, seperti yang pernah diucapkan oleh Lagrange, nubuat untuk  digenapi. Topik yang menjadi pokok penelitian adalah polyhedra dan  fungsi-fungsi asimetris. 
Awal  tahun 1811, Cauchy mengeluarkan makalah perdananya tentang polyhedra  *), yang mempunyai sisi lebih dari sekedar 2, 4, 6, 12 atau 20 sisi.  Disusul dengan makalah kedua, dengan mengembangkan rumus dari Euler  tentang geometri bidang, dengan menghubungkan jumlah sudut (S),  permukaan (M), (garis) verteks (V) dari polyhedron, S + 2 = M + V.  Makalah ini kemudian dicetak, dan Legendre menyuruh Cauchy melanjutkan  meskipun Malus (1775 –1812) menyebutkan bahwa ada yang salah dengan  rumus itu, namun Malus tidak dapat menunjukkan bagian mana yang salah.
Berseteru dengan Malus
Eteinne Louis Malus bukan seorang matematikawan handal, tapi seorang  officer insinyur kawakan. Ketika Napoleon melakukan kampanye di Jerman  dan Mesir, Malus tanpa disengaja menelukan polarisasi cara dengan teknik  reflesi. Kritiknya terhadap Cauchy hanya sekedar komentar seorang  fisikawan amatir yang sudah veteran. Dalam upaya membuktikan theorema  Cauchy menggunakan “metode tidak langsung”: yang biasa dipakai oleh  pemula dalam belajar geometri. Metode ini menjadi sasaran kritik Malus.
Dalam pembuktian proposisi dengan menggunakan metode tidak langsung  ini, terjadi kontradiksi karena dideduksi dari asumsi yang salah –  mengikuti logika Aristotelian, yang menganggap bahwa asumsi itu benar.  Cauchy tidak menemui hambatan dengan menyertakan bukti-bukti, namun  tetap menganggap Cauchy belum memberikan pembuktian. Logika  Aristotelian, seperti yang dinyatakan Malus kepada Cauchy, tidak selalu  merupakan metode sahih untuk pembuktian dalam matematika.
Apabila  Malus gagal untuk meyakinkan Cauchy pada tahun 1812, maka pembuktian  lengkap terjadi pada tahun 1912 oleh Brouwer. Brower mewarisi analisis  matematikal Cauchy. 
Determinan
Di tengah kesibukan, Cauchy menyunting Aloise de Bure, keturunan  keluarga yang kembali sama seperti Cauchy, membenci (agama) Katholik.  Mereka menikah pada tahun 1818 dan mempunyai 2 anak perempuan. Kedua  anak ini kembali dididik oleh Cauchy untuk tetap membenci (agama)  Katholik. Kebahagiaan dalam pernikahan membuat Cauchy makin produktif  dalam berkarya, sampai terjadi revolusi pada tahun 1830, yang menurunkan  tahta Charles X. Keloyalan Cauchy terhadap raja ini tidak perlu  diragukan. Dinasti Bourbon dipercayai Cauchy adalah perwakilan langsung  dari Langit yang dikirim untuk memerintah Perancis – bahkan alasan bahwa  Langit mengirim badut tidak punya kompetensi seperti Charles X – tidak  mau diterimanya. Cauchy merasa mengerjakan tugas mulia dari Langit dan  untuk kebesaran Perancis, ketika menggantikan posisi Monge. 
Ingin  ke luar dari bayang-bayang ketenaran Gauss, Cauchy melakukan kiprah di  luar bidang yang menjadi kompetensi Gauss. Untuk itu Cauchy  mengembangkan apa yang disebut dengan determinan. Diawali dengan membuat  susunan simetri dari n faktor atau bilangan, a1, a2, a3, …, an, sebelum  merumuskan difinisi determinan sebagai ekspresi yang diperoleh dari  setiap perubahan. Tahun 1815, Cauchy menggunakan determinan untuk  menghitung perambatan gelombang, menyelesaikan problem geometri dan  fisika. Misal diketahui A, B, C adalah lebar pipa paralel, jika  diproyeksikan ke dalam aksis x, y dan z yang tegak lurus dengan sistem  koordinat adalah: 
 A1 B1 C1
A2 B2 C2
 A3 B3 C3 
Maka  isi pipa paralel adalah [{(A1B2C3) + (A3B1C2) + (C1A2B3)} – {(A3B2C1) +  (A1C2B3) + (C3B1A2)}] = S(±A1B2C3). **) Dalam tulisan yang sama  dikaitkan dengan perambatan gelombang, Cauchy menggunakan determinan  dengan notasi derivatif parsial, mengganti kondisi yang diperlukan dua  garis untuk mengeksresikannya secara singkat:
 S(± dx dy dz ) = 1
       da db dc 
Sisi  kiri sekarang lebih dikenal dengan sebutan “Jacobian” dari x, y, z  dengan a, b, c. Nama Jacobi dipakai bukan karena dia pertama kali  menggunakan bentuk determinan ini, namun karena dia membangun  penyelesaian (algorist) tentang kemungkinan-kemungkinan yang terkait  dengan notasi-notasi determinan.
Matematikawan “penentang arus”
Cauchy selalu mencerca agama, dan tabiat ini selalu memicu masalah  baginya. Orang yang kenal dengannya menyebut bahwa tabiat itu membuat  dirinya penuh percaya diri, arogan, pemujaan diri sendiri dan saya  tersingkir dari pergaulan. Tabiat itu juga mempengaruhi sikapnya  terhadap ilmuwan lain. Memberikan opini religius saat melakukan  penelitian ilmiah. Ketika memberikan laporan penelitian tentang teori  cahaya pada tahun 1824, dia menyerang pandangan perintis awal teori itu -  Newton, yang disebutnya tidak percaya bahwa manusia mempunyai jiwa  (soul). 
Barangkali  ingat bagaimana perlakuan Cauchy terhadap Galois dan Abel. Ketika Abel  meninggal pada tahun 1829, Cauchy tidak bergeming, tidak mau memeriksa  karya Abel yang ditumpuknya sejak 1626, meskipun terus didesak oleh  Legendre. Berseteru dengan ilmuwan lain adalah hal biasa bagi Cauchy.  Berseteru dengan Libri yang kemudian “mengungsi” dari Perancis karena  ada kasus pencurian buku-buku berharga. Ada perbedaan pendapat dengan  Duhamel dalam hal penentuan siapa penemu pertama dalam  “goncangan-goncangan inelastis” (inelastic shocks).
Semua yang  disebutkan di atas akhirnya menjadi anti-klimaks. Isi surat dari anak  perempuan Cauchy yang menggambarkan saat-saat akhir Cauchy, disebutkan  bahwa, “ Dengan kesadaran penuh dan kekuatan mental, pada dini hari  03.30, tiba-tiba ayah mengucapkan kata-kata pujian kepada Jesus, Maria  dan Joseph. Menjelang pukul 04.00 dini hari, Cauchy meninggal. Meninggal  dengan tenang.”
Postulat Cauchy
Teori substitusi, dirombak menjadi lebih sistematis oleh Cauchy, yang  dikemukakannya lewat makalah-makalahnya terhitung mulai pertengahan  tahun 1840. Dikembangkan dan diberi nama teori kelompok-kelompok  terbatas (theory of finite groups). Operasi diberi notasi dengan huruf  besar, A, B, C, D… dan dua operasi, sebagai contoh, A pertama dan B  kedua, memungkinkan terjadi kesetaraan AB. AB dan BA tidak harus  mempunyai operasi yang sama. Misal A adalah “Bagilah dengan 10, bilangan  yang diketahui,” dan B adalah “tambahkan 10 terhadap bilangan yang  diketahui”, AB = x/10 + 10 sedangkan BA (x+10)/10. Apabila operasi X dan  Y sama disebut sebagai sama dengan (atau equivalen) yang lazim ditulis  dengan notasi X = Y.
Notasi ini biasa disebut dengan asosiatif.  Dikenal dua jenis asosiatif: untuk penjumlahan dan untuk perkalian. Dari  tiga operasi U, V, W dalam bentuk (UV)W = U(VW) disebut menurunkan  hukum asosiatif. Pada notasi pertama, UV diproses pertama, dan hasilnya  dikalikan dengan W; tapi pada notasi kedua, U diproses pertama dan hasil  itu dikalikan dengan VW.
Tidak mau kalah, seperti halnya Euclid, Cauchy juga mengemukakan empat postulat:
(i) Terdapat aturan kombinasi yang dapat dipakai pada setiap (pasangan)  X, Y yang hasilnya diberi notasi XY. Kombinasi X dan Y dalam susunan  ini, sesuai dengan hukum kombinasi, secara unik ditentukan operasi  secara kelompok.
(ii) Untuk setiap tiga operasi X, Y, Z dalam kelompok, hukum (i) disebut asosiatif, disebut (XY)Z = X(YZ).
(iii) Terdapat identitas unik I dalam kelompok, untuk itu setiap operasi X dalam kelompok IX = XI = X.
(iv) Jika X ada pada setiap operasi dalam kelompok, ada kelompok  operasi unik, disebut X', seperti X X' = I (mudah dibuktikan bahwa XX' =  I juga).
Empat  postulat di atas mendasari pengambangan lebih lanjut dengan mambahas  permutasi ***) atau substitusi kelompok-kelompok. Ilustrasi, menggunakan  tiga huruf a, b dan c dapat diperoleh 6 pasangan huruf: ab, ac, bc, ba,  ca, cb. Di atas adalah permutasi yang dibedakan dengan kombinasi yang  diperoleh: ab, ac, bc
Menjadi pengelana Eropa
Pada tahun 1830, terjadi pergolakan politik di Perancis dan tahun-tahun  itu Cauchy memutuskan untuk beristirahat. Bulan Juli terjadi revolusi  dan pada bulan September 1830, Cauchy beristirahat beberapa waktu di  Swiss dengan meninggalkan anak dan istrinya. Memprakarsai pendirian  Academie Helvetique di Swiss, namun proyek ini akhirnya gagal karena  peristiwa politik. Tahun berikutnya pergi ke Turin setelah mendapat  tawaran Raja Piedmont (Charles Albert – Raja Sardinia) untuk menduduki  jabatan kepada fisika teoritikal. Setelah jatuh sakit dan diharuskan  banyak istirahat, Cauchy pergi liburan dan menemui Paus di Vatican.  Tidak lama bermukim di Turin, langsung menuju Praha dan menjadi kembali  menjadi pengikut Charles X yang melarikan diri. Tugas Cauchy adalah  membimbing cucu Charles X, Duke of Bordeaux, yang masih berusia 13  tahun. Di Praha, Cauchy bertemu dan melakukan diskusi tentang difinisi  kontinuitas dengan Bolzano, Sebelum kembali lagi ke Paris pada tahun  1838, dengan meninggalkan “murid” pribadinya. Pergi untuk menghadiri  kawin emas orang tuanya dipakai sebagai alasan. Lewat dispensasi  anggota-anggota lain dari Institut (termasuk Academie of Science),  Cauchy tidak perlu mengangkat sumpah setia kepada Pemerintah dan Cauchy  memperoleh posisi di Academie.
Kompetensi matematika Cauchy  berkembang pesat pada periode ini. Selama 19 tahun akhir kehidupannya  menghasilkan lebih dari 500 makalah dalam bidang matematika, termasuk  mekanika, fisika dan astronomi. 
Ekses Sumpah Setia
Tidak mau mengangkat sumpah ini ternyata membawa preseden buruk. Ketika  ada lowongan jabatan di College de France, nama Cauchy muncul sebagai  kandidat lewat surat kaleng. Cauchy kembali ditolak. Ketika Bereau des  Longitudes butuh matematikawan handal, selentingan muncul nama Cauchy.  Terjadi tarik-menarik. Lewat pertimbangan bahwa Perancis masih  membutuhkan Cauchy, kembali ada dispensasi tidak perlu mengangkat sumpah  bagi Cauchy. Disinilah Cauchy memberi sumbangsih kepada astronomi  matematikal. Diawali oleh Leverrier membuat makalah tanpa konsultasi  dengan Cauchy. Kalkulasi angka yang panjang membuat tak seorang pun  dewan juri mau dan sanggup memeriksa karya itu, ketika dipresentasikan  di Academie. Cauchy tampil sebagai sukarelawan.
Alih-alih mengikuti  cara Leverrier, Cauchy dengan cepat mampu membuat jalan pintas dan  menemukan metode-metode baru yang memungkinkan dirinya melakukan  verifikasi dan mengembangkan gagasan itu dalam waktu yang lebih singkat.  Masuknya Cauchy ke Bereau memberi “warna” lain terhadap pandangan  politik Bereau yang kemudian banyak menolak campur tangan Pemerintah.
Mengetahui hal ini, Pemerintah menekan Cauchy agar mengundurkan diri.  Konflik ini semakin meruncing pada tahun 1843. Cauchy, akhirnya, karena  nasihat teman-temannya, mengirimkan surat pengunduran dirinya sebelum ke  luar surat pemecatan dari Pemerintah.
Kasus ini kemudian dianggap  bahwa kebebasan akademis terpasung. Tidak lama kemudian mulai muncul  bibit-bibit permusuhan dengan Pemerintah yang diindikasikan dengan  maraknya perkelahian dengan aparat di jalan-jalan raya, kerusuhan,  pemogokan dan perang sipil dengan misi mengubah tatanan itu. Untuk  mengakomodasi, ketentuan yang dibuat oleh salah satu provisi, mulai  menghilangkan sumpah setia sebagai prasyarat. Tahun 1852, sewaktu  Napoleon III mengambil alih kekuasaan, sumpah setia ditiadakan.  Tampaknya Cauchy, akhirnya, memenangkan “pertempuran” ini. 
Penutup
Yang tertinggal dari Cauchy adalah unik. Cauchy tidak populer diantara  rekan-rekan kerjanya. Baginya kedudukan atau jabatan harus didasarkan  pada kompetensi, sedangkan faktor-faktor lain dianggap melanggar etika.  Dalam pergaulan sosial Cauchy sangat sopan, Tabiatnya sangat ekstrem  kecuali dalam dua hal: matematika dan agamanya, dimana sikapnya sangat  moderat. Siapapun yang menjalin hubungan dengannya akan dianggap sebagai  prospek. Ketika diundang William Thomson (Lord Kelvin) yang berusia 21  tahun untuk berdiskusi tentang matematika, Cauchy lebih banyak  menghabiskan waktu untuk mengubah keyakinan (agama) Lord Kelvin.
Cauchy dapat dikatakan meninggal secara mendadak. Diawali dengan problem  kesehatan pada saluran pernafasan, Cauchy meminta ijin untuk  beristirahat di desa, guna penyembuhan. Saat di desa mengalami demam  ringan namun berakibat fatal. Beberapa jam sebelumnya Cauchy masih  berdiskusi dengan Uskup agung kota Paris tentang proyek amal-derma -  salah satu sifat Cauchy yang tetap terbawa sejak kecil. Ucapan terakhir:  “Manusia mati, tapi namanya tetap tinggal,” barangkali pertanda akhir  hayatnya. 
*)  Rangkaian bidang-bidang dengan berbagai bentuk saling berhubungan  membentuk suatu bentuk silinder yang mempunyai banyak sudut dan  permukaan dapat disebut sebagai polyhedra atau polyhedron
**) Perkalian unsur atau bilangan ke (arah) kanan di kurangi dengan perkalian unsur atau bilangan ke (arah) kiri.
***) Rumus permutasi: r P n = ((r!)/(r-n)!), dimana r = kelompok unsur  yang tersedia & n = unsur yang diambil. Rumus kombinasi n C r =  (n!)/[r!(n-r)!], dimana n = unsur yang tersedia, r = unsur yang dipilih
Sumbangsih
Banyaknya karya Cauchy dapat diperbandingkan dengan karya Euler.  Menghasilkan 789 makalah adalah sebuah prestasi istimewa. Tabiat Cauchy  yang dapat disebut “unik” mampu memberi warna tersendiri bagi riwayat  matematikawan.
Cauchy tidak hanya meletakkan dasar analisis bilangan  riil dan bilangan kompleks, yang membuat namanya terkenal namun  mencakup bidang-bidang lain. Ikut berperan dalam pengembangan fisika  matematikal dan mekanika teoritikal, teori elastisitas dan penelitiannya  tentang teori cahaya, dimana mencakup penemuan teknik-teknik matematika  baru seperti transformasi Fourier, diagonalisasi matriks dan kalkulus  residu-residu.
Permutasi dan kombinasi serta determinan melengkapi  khazanah matematika dan aplikasinya makin hari makin jelas manfaatnya  yaitu untuk menyelesaikan problem-problem matematika, mekanika maupun  fisika.